Bontang Pos – Airlangga Hartarto terpilih sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Kabinet Merah Putih yang diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu malam. Penunjukan ini menegaskan posisi Airlangga yang telah teruji dalam dunia politik dan ekonomi Indonesia. Sebelumnya, ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM). Kariernya yang cemerlang mencerminkan jejak akademis, profesional, dan politik yang kuat.
Airlangga lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 1 Oktober 1962. Ia merupakan putra dari Ir. Hartarto Sastrosoenarto, yang pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian di era Presiden Soeharto antara tahun 1983 hingga 1993. Latar belakang keluarganya yang terlibat dalam pemerintahan dan industri telah memberikan pengaruh besar terhadap perjalanan karier Airlangga.
Pendidikan menjadi salah satu pilar penting dalam perjalanan hidupnya. Airlangga menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas Kolese Kanisius, Jakarta, sebelum melanjutkan studi di Universitas Gajah Mada (UGM) dengan jurusan Teknik Mesin, yang diselesaikannya pada tahun 1987. Tidak puas sampai di situ, ia melanjutkan pendidikannya ke AMP Wharton School, Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 1993. Airlangga juga meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Monash University, Australia. Pada tahun 2019, ia mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa dalam Kebijakan Pembangunan dari Korea Development Institute (KDI) School of Public Policy and Management.
Sebelum memasuki dunia politik, Airlangga memulai karier profesional di sektor swasta, khususnya di bidang manufaktur dan industri. Ia kemudian bergabung dengan Partai Golkar, yang menjadi batu loncatan karier politiknya. Airlangga terpilih menjadi anggota DPR RI pada dua periode, yaitu 2004-2009 dan 2009-2014. Pada tahun 2017, ia menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Karier Airlangga di pemerintahan dimulai saat ia diangkat sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Kerja di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada tahun 2016. Selama menjabat, ia berhasil mendorong kebijakan hilirisasi industri dan meningkatkan daya saing sektor manufaktur Indonesia. Keberhasilannya dalam posisi ini mengantarkan Airlangga untuk kembali dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Kabinet Indonesia Maju pada tahun 2019. Di bawah kepemimpinannya, berbagai kebijakan ekonomi dirumuskan, termasuk strategi penanganan dampak pandemi COVID-19 dan percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Dalam kehidupan pribadi, Airlangga menikah dengan Yanti K. Isfandiary dan dikaruniai delapan anak, yaitu Ravindra Airlangga, Latascha, Adanti Kurnia P Airlangga, Maisara, Bianda, Dines, Natalie, dan Audi.
Dari sisi kekayaan, berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (e-LHKPN) pada laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jumlah harta kekayaan Airlangga Hartarto per 26 Maret 2024 tercatat sebesar Rp411,68 miliar. Rincian harta kekayaannya meliputi tanah dan bangunan senilai Rp107,89 miliar, alat transportasi dan mesin Rp2,89 miliar, harta bergerak lainnya Rp873,5 juta, surat berharga Rp56,43 miliar, kas dan setara kas Rp305,84 miliar, serta harta lainnya senilai Rp16,64 miliar. Namun, ia juga memiliki utang sebesar Rp78,91 miliar.
Dengan latar belakang yang kuat dan pengalaman yang mumpuni, Airlangga Hartarto diharapkan dapat menjalankan tugasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dengan efektif dan efisien, serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.