Bontang Pos – Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk korban bencana alam dan konflik di Sudan telah tiba dengan selamat, dikawal oleh perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengkonfirmasi bahwa pesawat yang membawa bantuan tersebut telah mendarat di Bandara Internasional Port Sudan.
Rombongan yang dipimpin oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansah, disambut hangat oleh Wakil Menteri Luar Negeri Sudan, Ismat Mustafa Yousif, serta Deputi Menteri Kesehatan Federal Sudan dan pejabat lainnya pada Jumat, 18 Oktober 2024, waktu setempat. Bantuan yang dikirim mencakup obat-obatan, alat kesehatan, logistik, dan barang-barang lain yang telah diminta oleh Pemerintah Sudan, dengan total nilai mencapai satu juta dolar Amerika Serikat (AS). Semua bantuan tersebut akan langsung didistribusikan oleh otoritas setempat kepada warga yang membutuhkan.
Total bantuan yang dikirim ke Sudan mencapai 53,6 ton dan diberangkatkan dari Landasan Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta pada Senin, 14 Oktober 2024. Pengiriman bantuan ini juga mencakup bantuan yang serupa untuk Yaman, yang sudah tiba lebih awal. BNPB memastikan bahwa perjalanan pengiriman bantuan berjalan aman dan lancar, meskipun harus transit melalui Bandara Fujairah di Uni Emirat Arab (UEA) sebelum akhirnya sampai di Port Sudan melalui tiga kali penerbangan.
Pada Minggu, 20 Oktober 2024, Pemerintah Sudan dijadwalkan untuk mendistribusikan bantuan gelombang ketiga dengan total berat mencapai 29,6 ton. Bantuan kali ini mencakup berbagai kebutuhan mendesak, antara lain 2.000 unit jerigen lipat, 1.100 paket makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak-anak, 10 unit tenda pengungsi, 150 unit alat pemurni air (water purifier), dan 3.000 paket hygiene kits. Selain itu, juga terdapat bantuan obat-obatan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan total nilai 135.000 dolar AS.
Dukungan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan mendesak dari sekitar 25,6 juta warga Sudan yang saat ini memerlukan bantuan. Dari jumlah tersebut, sekitar 2.895 orang terjangkit penyakit kolera, dan 491 ribu orang lainnya terdampak banjir yang telah menghancurkan sekitar 80 ribu rumah.
Pemerintah Indonesia dan seluruh masyarakat berharap bahwa bantuan kemanusiaan ini tidak hanya akan meringankan beban masyarakat Sudan, tetapi juga dapat memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan negara-negara di Timur Tengah. Solidaritas antarnegara ini diharapkan dapat menciptakan masa depan yang lebih baik, dengan saling mendukung dalam menghadapi berbagai tantangan kemanusiaan.
Dengan langkah ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk berperan aktif dalam isu-isu kemanusiaan global, serta menegaskan pentingnya kolaborasi dan dukungan antarnegara dalam menghadapi bencana dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat di berbagai belahan dunia.