Bontang Pos – China menunjukkan komitmennya untuk memperkuat kerja sama di bidang kekayaan intelektual dengan negara-negara lain demi mencapai manfaat yang saling menguntungkan. Hal ini disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri (PM) China, Zhang Guoqing, saat memberikan pidato pembukaan Kongres Dunia Asosiasi Perlindungan Kekayaan Intelektual Internasional (AIPPI) 2024 pada Sabtu (19/10). Dalam pidatonya, Zhang juga menyampaikan surat ucapan selamat dari Presiden Xi Jinping yang menegaskan pentingnya kekayaan intelektual dalam strategi pembangunan negara.
Zhang menekankan bahwa surat dari Presiden Xi mencerminkan perhatian serius China terhadap upaya-upaya perlindungan dan pengembangan kekayaan intelektual. Dia menjelaskan bahwa China berencana untuk mempercepat pengembangan berbagai sistem yang berkaitan dengan kekayaan intelektual. Ini mencakup penyempurnaan sistem hukum, manajemen, kebijakan, dan aturan yang akan mendorong inovasi serta meningkatkan kualitas pembangunan dan modernisasi di negara tersebut.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Zhang mengungkapkan bahwa China siap untuk menjalin kerja sama yang lebih pragmatis dan saling menguntungkan dengan negara lain. Dia mengajak negara-negara untuk berkolaborasi dalam menegakkan sistem kekayaan intelektual multilateral yang didasarkan pada kerja sama dengan Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (World Intellectual Property Organization/WIPO). Dengan demikian, China berharap dapat berkontribusi dalam penyempurnaan aturan dan standar internasional yang berkaitan dengan kekayaan intelektual.
Lebih lanjut, Zhang menambahkan bahwa China bersedia membangun struktur tata kelola kekayaan intelektual global yang melibatkan konsultasi yang luas, kontribusi bersama, dan keuntungan yang merata. Dia menekankan pentingnya hasil inovasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dirasakan manfaatnya oleh lebih banyak negara dan masyarakat. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan umat manusia secara keseluruhan.
Zhang juga menyoroti bahwa kerjasama di bidang kekayaan intelektual adalah salah satu cara untuk meningkatkan daya saing global. Dalam era globalisasi saat ini, kekayaan intelektual menjadi aset berharga yang dapat memperkuat posisi negara dalam perekonomian dunia. Dengan demikian, upaya China untuk memperbaiki sistem kekayaan intelektual tidak hanya bermanfaat bagi negara sendiri, tetapi juga bagi negara-negara lain yang ingin meningkatkan kapasitas inovasi dan daya saingnya.
Dukungan dari pemerintah China dalam melindungi kekayaan intelektual diharapkan dapat mendorong perusahaan dan individu untuk berinovasi tanpa takut akan pelanggaran hak cipta. Ini sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pada akhirnya akan membawa manfaat bagi masyarakat luas.
Dengan komitmen tersebut, China berharap dapat menjadi mitra yang aktif dalam pengembangan sistem kekayaan intelektual yang lebih baik, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat internasional. Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan peluang baru bagi inovasi dan kolaborasi antara negara-negara di dunia, serta mendukung pertumbuhan ekonomi global yang inklusif dan berkelanjutan.
Melalui langkah-langkah konkret ini, China berusaha untuk memperkuat peran serta tanggung jawabnya dalam komunitas internasional dan memastikan bahwa kekayaan intelektual dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan bersama, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat di seluruh dunia.