Bontang Pos – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik sejumlah menteri baru untuk Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Senin. Salah satu nama yang dipercaya untuk menduduki posisi penting dalam kabinet ini adalah Yandri Susanto, Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), yang ditunjuk sebagai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT). Penunjukan ini diharapkan dapat membantu dalam menjalankan berbagai program yang dirancang oleh pemerintah dalam lima tahun ke depan.
Sebelumnya, posisi Menteri Desa dipegang oleh Abdul Halim Iskandar pada masa pemerintahan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Dalam era tersebut, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal disatukan dengan Kementerian Transmigrasi. Namun, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, kementerian tersebut telah dipecah menjadi dua entitas yang berbeda: Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal serta Kementerian Transmigrasi.
Yandri Susanto, sebelum menjabat sebagai Mendes PDT, telah memiliki pengalaman yang luas dalam dunia politik. Ia menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Bengkulu, kemudian meraih gelar sarjana di bidang Peternakan dari Universitas Bengkulu pada tahun 1998. Yandri juga melanjutkan pendidikan S-2 di Universitas KH Abdul Chalim dan berhasil lulus pada tahun 2024.
Karir politik Yandri dimulai pada tahun 2004, ketika ia aktif di Barisan Muda (BM) PAN sebagai Wakil Sekretaris Jenderal. Ia kemudian menjabat sebagai Sekretaris Jenderal BM PAN dari tahun 2006 hingga 2011, dan pada periode 2011–2016, ia diangkat sebagai Ketua Umum BM PAN. Selain itu, Yandri juga terlibat aktif dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sebagai Ketua Bidang Pariwisata.
Di tingkat nasional, Yandri pertama kali terpilih menjadi anggota DPR RI pada tahun 2012, mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Lampung I, dan kemudian berpindah ke Dapil Banten II pada tahun 2014. Selama masa jabatannya di DPR, ia dikenal memiliki pengalaman luas, terutama dalam bidang keagamaan, sosial, dan kemanusiaan, ketika menjabat sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI dari 2019 hingga 2022. Kemudian, ia diangkat menjadi Wakil Ketua MPR RI menggantikan Zulkifli Hasan yang dilantik menjadi Menteri Perdagangan.
Di luar dunia politik, Yandri juga memiliki pengalaman di sektor swasta. Ia pernah bekerja sebagai Tenaga Ahli DPR-RI/MPR-RI pada tahun 2004 dan menjabat sebagai Direktur di beberapa perusahaan, seperti PT Solusi Plus dan PT Suplai Plus dari tahun 2004 hingga 2012.
Dalam pandangan Yandri, menjabat sebagai Mendes PDT merupakan sebuah tugas yang mulia dan penuh tantangan. Ia menyatakan kesiapannya untuk menjalankan tugas tersebut demi bangsa dan negara. “Saya siap demi bangsa dan negara, panggilan ini sangat mulia, dan saya siap menerima arahan dari Pak Presiden,” ungkap Yandri.
Salah satu fokus utama dari program Prabowo-Gibran, yang dikenal dengan sebutan Astacita, adalah pembangunan desa. Mereka berkomitmen untuk membangun dari desa sebagai fondasi untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Selain itu, mereka merancang program untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur desa serta memberikan jaminan rumah murah dan sanitasi bagi masyarakat desa yang membutuhkan.
Prof. Gunawan Sumodiningrat, seorang Guru Besar Ekonomi dari UGM, menekankan pentingnya penguatan pemberdayaan desa, koperasi, dan lembaga Pancasila dalam misi Astacita Prabowo-Gibran. Menurutnya, desa merupakan unit pengambil keputusan terkecil yang menjadi titik utama dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu, melanjutkan pembangunan yang berfokus pada desa adalah langkah yang tepat dan strategis untuk mencapai tujuan tersebut.