Bontang Pos – Akademisi terkemuka, Rachmat Pambudy, baru-baru ini terpilih sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam Kabinet Merah Putih untuk periode 2024-2029. Penunjukan ini disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Kepresidenan Jakarta pada hari Minggu (20/10).
Dalam pengumumannya, Presiden Prabowo mengatakan, “Profesor Dr. Insinyur Rachmat Pambudy M.S. akan menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.” Rachmat menggantikan Suharso Monoarfa, yang sebelumnya menjabat di posisi yang sama. Pelantikan resmi Rachmat dijadwalkan berlangsung pada Senin (21/10) pagi. Setelah pelantikan, Kementerian PPN/Bappenas akan melaksanakan serah terima jabatan kepada menteri baru.
Rachmat Pambudy, yang lahir di Yogyakarta pada 23 Desember 1956, memiliki latar belakang pendidikan yang solid. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan melanjutkan studi hingga mendapatkan gelar magister di bidang Komunikasi Pembangunan di universitas yang sama. Di tahun 1999, ia meraih gelar doktor di bidang Penyuluhan Pembangunan dari IPB. Rachmat dikenal luas sebagai akademisi di bidang agribisnis, dan selama bertahun-tahun, ia mengabdi sebagai dosen terakreditasi di IPB. Pada tahun 2022, ia diangkat sebagai Guru Besar di bidang Kewirausahaan.
Di luar perannya sebagai pengajar, Rachmat juga aktif sebagai peneliti di berbagai lembaga, termasuk Pusat Studi Pembangunan Lembaga Penelitian IPB dan Jonggol Animal Science Teaching and Research Unit (JASTRU). Pada tahun 1988, ia mendirikan Unit for Socio and Economic Study and Evaluation (USESE) Foundation, sebuah langkah yang menunjukkan kepeduliannya terhadap sektor pertanian dan pengembangan masyarakat.
Karier Rachmat dalam pemerintahan dimulai pada tahun 2004 ketika ia menjabat di Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Bungaran Saragih. Ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) dari tahun 2003 hingga 2007. Pada tahun 2009, Partai Gerindra sempat mengajukan namanya untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, tetapi akhirnya partai tersebut memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Rachmat juga memiliki pengalaman organisasi yang luas. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal dan Wakil Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), mendampingi Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum HKTI pada periode 2010-2015. Pada tahun 2015, ia diangkat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina HKTI dan setahun kemudian mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bernama Komite Pemantau dan Pengawasan Pertanian Indonesia (KP3I), di mana ia berperan sebagai Dewan Pakar.
Selain terlibat dalam bidang pemerintahan dan organisasi, Rachmat juga mengembangkan karier di dunia korporasi. Ia menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) Tbk sejak tahun 2018. NSS adalah salah satu perusahaan terkemuka dalam industri minyak kelapa sawit di Indonesia, yang mengelola perkebunan sawit di Kalimantan Tengah.
Dengan pengalaman dan latar belakang yang kaya, Rachmat Pambudy diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam perencanaan pembangunan nasional serta memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ekonomi dan sosial Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.