Bontang Pos – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) telah mengirimkan tim reaksi cepat sebagai langkah awal untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Murung Raya. Tim ini berangkat pada Minggu pagi sesuai dengan arahan gubernur, untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kalteng, Katma F Dirun, menjelaskan bahwa tim reaksi cepat ini dilengkapi dengan berbagai peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk mendukung penanganan bencana. “Tim ini membawa perahu, tenda pengungsian, dapur umum, tenda pembatas, serta paket logistik untuk membantu masyarakat yang terdampak,” ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, Ahmad Toyib, menambahkan bahwa setelah tiba di Murung Raya, tim ini langsung melakukan analisis lapangan untuk mengevaluasi kondisi yang ada. “Hasil analisis ini akan menjadi dasar untuk menurunkan tim susulan beserta logistik tambahan yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” jelas Toyib.
Tim reaksi cepat yang dikerahkan terdiri dari personel BPBPK Kalteng, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial. Dalam misi ini, mereka membawa sekitar 1.000 paket sembako yang tidak hanya diperuntukkan untuk suplai dapur umum tetapi juga dibagikan langsung kepada korban yang terdampak banjir. Hal ini diharapkan dapat meringankan beban mereka dalam situasi yang sulit.
Berdasarkan laporan sementara mengenai kondisi banjir di wilayah Murung Raya, per 19 Oktober 2024, sekitar pukul 19.00 WIB, diketahui bahwa enam kecamatan atau 33 kelurahan/desa terpaksa terkena dampak banjir. Ahmad Toyib juga mencatat bahwa banjir tidak hanya melanda Murung Raya, tetapi juga terjadi di beberapa daerah lainnya, seperti Kabupaten Pulang Pisau dan Barito Utara. Oleh karena itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan masing-masing pemerintah kabupaten yang terlibat dalam penanganan di lapangan.
Secara keseluruhan, ada tiga kabupaten yang mengalami dampak dari banjir, mencakup 11 kecamatan dan 46 kelurahan/desa. Dampak tersebut mengakibatkan 1.351 kepala keluarga atau sekitar 2.320 jiwa terdampak, dengan 17 unit fasilitas umum dan 1.473 bangunan rumah yang terkena imbas banjir, dengan ketinggian air yang bervariasi di masing-masing lokasi.
Toyib menegaskan bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini Kalteng sudah memasuki musim hujan. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk terus menyiapkan langkah-langkah antisipasi dan penanganan bencana. “Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah masing-masing untuk memastikan penanganan di lapangan dapat berjalan dengan baik dan efektif,” ujarnya.
Melalui upaya ini, diharapkan masyarakat yang terdampak banjir dapat segera mendapatkan bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan, serta mempercepat pemulihan pasca-banjir. Tim reaksi cepat diharapkan dapat memberikan respon yang cepat dan efektif untuk meringankan beban para korban, sehingga mereka dapat pulih dari situasi yang sulit ini.