Bontang Pos – Penggemar Liam Payne, seorang musisi dan mantan anggota boyband terkenal One Direction, berkumpul di depan hotel Casa Sur di Buenos Aires, Argentina, untuk memberikan penghormatan terakhir setelah kepergian tragis idola mereka. Kabar bahwa Liam Payne meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai tiga hotel tersebut pada Rabu, 16 Oktober 2024, menyebar dengan cepat, membuat banyak penggemar bergegas menuju lokasi untuk merasakan kehilangan mereka secara langsung.
Salah satu penggemar, Martina Lalla, seorang wanita berusia 23 tahun, mengungkapkan betapa terkejut dan tidak percayanya dia mendengar berita tersebut. “Saya tinggal hanya lima blok dari sini dan merasa sangat perlu untuk berada di sini. Ini adalah momen yang sangat sulit bagi kami semua,” katanya dengan penuh kesedihan saat menyaksikan kerumunan yang berkumpul di depan hotel.
Liam diketahui berada di Argentina untuk menyaksikan konser Niall Horan, rekan sesama anggota One Direction, yang digelar awal bulan ini. Martina Belaustgui, penggemar lainnya yang juga hadir di Casa Sur, mengenang kembali pengalaman indah saat melihat Liam berperform di konser Horan. “Saya ingat ketika kecil saya sering mengalami perundungan di sekolah, dan lagu-lagu Liam sangat membantu saya melewati masa-masa sulit itu. Kabar ini membuat saya merasa hancur. Begitu saya melihat berita, saya langsung datang ke sini untuk memberi penghormatan,” ungkapnya.
Setelah berita kematian Liam menyebar, kerumunan penggemar semakin bertambah, dan polisi segera memasang garis pengaman di depan pintu masuk hotel untuk menjaga ketertiban. Tim forensik pun tiba di lokasi untuk melakukan penyelidikan. Liam ditemukan tidak bernyawa sekitar pukul 17.00, dan tim forensik datang ke lokasi pada pukul 19.40 untuk menyelidiki lebih lanjut kejadian tragis tersebut.
Di antara penggemar yang hadir, Berenice Desmond, seorang anggota klub penggemar One Direction Argentina, mengungkapkan keinginannya untuk tetap berada di depan hotel selama beberapa jam. “Kami ingin merasakan kehadiran Liam di sini. Dia telah memberikan begitu banyak kebahagiaan kepada kami melalui musiknya,” ujarnya dengan nada penuh haru.
Di depan hotel Casa Sur, para penggemar menyalakan lilin sebagai simbol duka dan penghormatan. Suasana menjadi semakin emosional ketika mobil van pemadam kebakaran tiba untuk mengevakuasi jenazah Liam. Mereka memberikan tepuk tangan sebagai bentuk penghormatan terakhir. Beberapa penggemar tidak dapat menahan air mata dan saling berpelukan, merasakan betapa dalamnya kehilangan yang mereka alami.
Setelah proses evakuasi selesai, kerumunan perlahan mulai membubarkan diri. Hotel pun memasang papan hitam untuk menutupi jendela sebagai tanda duka atas kepergian salah satu bintang musik yang telah menginspirasi banyak orang. Momen ini menjadi pengingat bagi para penggemar tentang betapa berharganya pengaruh Liam Payne dalam hidup mereka, serta bagaimana musiknya telah menyentuh hati dan jiwa banyak orang di seluruh dunia.
Para penggemar yang hadir di Casa Sur tidak hanya datang untuk merasakan kehilangan, tetapi juga untuk merayakan hidup dan karya Liam Payne. Bagi mereka, dia bukan hanya seorang bintang, tetapi juga sosok yang telah memberikan dukungan emosional melalui lagu-lagunya. Saat malam semakin larut, suasana haru tetap menyelimuti area di depan hotel, dengan para penggemar yang terus mengenang momen-momen indah bersama Liam dan berharap agar warisannya akan terus hidup di hati mereka selamanya.