Bontang Pos – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengumumkan penunjukan Nusron Wahid sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) serta Ossy Dermawan sebagai Wakil Menteri ATR/BPN. Pengumuman ini disampaikan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu malam, 20 Oktober. Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menginformasikan tentang komposisi menteri lainnya dalam Kabinet Merah Putih yang baru dibentuk.
Presiden Prabowo menjelaskan, “Rencananya, besok pagi saya akan melantik para menteri pukul 10.00 WIB dan pada siang harinya saya akan melantik para wakil menteri.” Dengan pernyataan ini, masyarakat bisa mengharapkan langkah cepat dari pemerintahan baru untuk mulai menjalankan tugasnya.
Nusron Wahid merupakan politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) yang memiliki rekam jejak panjang dalam dunia politik. Ia adalah mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) yang telah menjabat selama beberapa periode, termasuk 2004-2009, 2009-2014, 2019-2024, dan kini terpilih kembali untuk periode 2024-2029. Selain itu, Nusron juga dikenal sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada tahun 1998-2000.
Karir politik Nusron dimulai dengan bergabung ke dalam Partai Golkar, di mana ia menjabat sebagai Koordinator Bidang Agama dari tahun 2004 hingga 2009. Ia juga memiliki pengalaman sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor selama periode 2011-2016 dan aktif dalam berbagai organisasi, termasuk Pengurus PB Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada tahun 2012-2019. Dengan latar belakang tersebut, Nusron diharapkan dapat membawa perubahan dan inovasi dalam kebijakan agraria dan tata ruang yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Di sisi lain, Ossy Dermawan memiliki latar belakang yang kaya akan pengalaman, baik di dunia militer maupun politik. Sebelum terjun ke politik, Ossy merupakan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dan pernah bertugas dalam berbagai operasi militer, termasuk Operasi Pemulihan Keamanan di Ambon dan Operasi Perdamaian PBB di Lebanon. Selain itu, Ossy juga terlibat dalam berbagai penugasan internasional di negara-negara seperti Amerika Serikat, Perancis, dan Australia.
Pendidikan Ossy pun tidak kalah mengesankan. Setelah menempuh studi akuntansi di Universitas Padjajaran, ia melanjutkan ke Akademi Militer. Berkat rekomendasi Prabowo Subianto, Ossy mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S1 di Norwich University Military School of Vermont, AS, di mana ia meraih dua gelar dalam bidang Administrasi Bisnis dan Sistem Informasi Komputer.
Setelah 17 tahun berdinas di TNI, Ossy memilih untuk pensiun dini dan beralih ke dunia politik dengan bergabung ke dalam Partai Demokrat. Sebelum diangkat sebagai Wakil Menteri ATR/BPN, ia menjabat berbagai posisi, termasuk manajer klub voli LavAni dan direktur eksekutif museum SBY-Ani. Saat ini, ia juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.
Dengan kombinasi pengalaman Nusron Wahid dan Ossy Dermawan, diharapkan bahwa kementerian ATR/BPN di bawah kepemimpinan mereka akan mampu menghadapi tantangan di bidang agraria dan tata ruang, serta berkontribusi positif dalam pembangunan nasional.