Bontang Pos – Israel belum memberikan izin kepada staf Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memasuki Jalur Gaza utara guna memberikan vaksinasi polio kepada anak-anak. Pernyataan ini disampaikan oleh Rick Brennan, Direktur Darurat Regional WHO untuk Kantor Regional Timur Tengah, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Qatar.
Brennan menjelaskan bahwa meskipun WHO telah berhasil melakukan vaksinasi polio untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun di Jalur Gaza tengah dan selatan, mereka kini menghadapi kendala dalam melanjutkan program vaksinasi di Gaza utara. Dia menyatakan bahwa organisasi tersebut sedang merencanakan putaran vaksinasi baru, namun sampai saat ini, mereka belum mendapatkan izin yang diperlukan untuk mengirim staf ke wilayah yang lebih utara.
Situasi di Jalur Gaza sangat memprihatinkan, terutama dalam konteks kesehatan anak-anak. WHO berupaya untuk mencegah wabah polio, yang merupakan penyakit menular yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Di tengah krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung, akses terhadap vaksin dan perawatan kesehatan yang memadai sangat penting bagi anak-anak, yang menjadi kelompok paling rentan dalam situasi seperti ini.
Di sisi lain, laporan media Israel menunjukkan bahwa Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, bersama Menteri Pertahanan Lloyd Austin, telah menyampaikan surat kepada Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, serta Menteri Urusan Strategis, Ron Dermer. Dalam surat tersebut, mereka mengancam akan memberlakukan embargo senjata terhadap Israel jika situasi kemanusiaan di Jalur Gaza tidak diperbaiki dalam waktu sebulan.
Portal berita Axios melaporkan bahwa pada Rabu (16/10), beberapa pejabat Israel berkomitmen untuk segera meningkatkan kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza. Namun, rincian tentang langkah-langkah konkret yang akan diambil masih belum jelas. Komitmen tersebut penting untuk merespons kekhawatiran internasional mengenai dampak krisis yang lebih luas terhadap populasi sipil di Gaza.
Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk dengan meningkatnya kebutuhan akan bantuan kesehatan dan kemanusiaan. WHO dan organisasi internasional lainnya telah berulang kali menekankan perlunya akses yang tidak terhambat bagi pekerja kemanusiaan untuk memastikan bahwa bantuan dapat disampaikan kepada mereka yang paling membutuhkannya. Dengan berbagai tantangan yang ada, penting bagi komunitas internasional untuk terus mendukung upaya vaksinasi dan penyediaan layanan kesehatan di kawasan yang dilanda konflik ini.
Dengan situasi yang terus berkembang, perhatian terhadap kesehatan anak-anak dan akses terhadap vaksinasi menjadi semakin mendesak. WHO berkomitmen untuk melakukan segala upaya untuk menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kesehatan di Jalur Gaza, namun tantangan besar masih harus dihadapi.