Bontang Pos – Warga Jalan Dg Tantu Lr, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, dikejutkan oleh penemuan seorang pria bernama Jalaluddin (56) dalam kondisi tergantung. Penemuan ini menarik perhatian karena pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan yang membuat mereka meragukan penyebab kematian Jalaluddin.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Tallo, Inspektur Satu Saiful Basir, menjelaskan bahwa jasad Jalaluddin pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Indar, pada pukul 09.15 WITA. Saat ditemukan, Jalaluddin berada dalam kondisi tergantung di depan pintu rumahnya. “Orang pertama yang menemukan jasad korban dalam kondisi tergantung adalah keponakannya bernama Indar. Saat ditemukan, korban kondisinya tergantung di depan pintu,” ujar Saiful Basir kepada wartawan pada Kamis, 17 Oktober.
Saiful Basir menambahkan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah Jalaluddin meninggal akibat bunuh diri atau dibunuh dengan cara digantung. “Kami belum bisa memastikan apakah korban meninggal bunuh diri atau dibunuh, karena kami masih melakukan penyelidikan,” tuturnya. Proses penyelidikan ini melibatkan tim Inafis yang berusaha mengumpulkan bukti dan informasi terkait kejadian tersebut.
Setelah penemuan jasad, jenazah Jalaluddin telah dibawa oleh dokter polisi (dokpol) dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Sulsel ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Saiful juga menyatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan keputusan dari keluarga mengenai apakah mereka akan melakukan autopsi atau tidak. “Kami belum tahu keputusan dari keluarga korban apakah setuju dilakukan autopsi atau tidak. Mereka infonya masih berembuk,” ujarnya.
Salah satu kerabat korban, Putria, merasa ada kejanggalan yang harus diperhatikan dalam kematian pamannya. Ia berharap agar jasad pamannya tersebut dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian. “Bagus kalau diautopsi biar jelas apa penyebabnya. Apakah memang gantung diri atau sengaja digantung (dibunuh),” sebutnya.
Putria menyampaikan beberapa kejanggalan yang ditemukannya. Salah satunya adalah tali yang digunakan untuk menggantung diri Jalaluddin dianggap terlalu tipis dan tidak wajar untuk menahan beban tubuh seorang pria dewasa. Selain itu, ia juga mencatat bahwa kaki Jalaluddin saat tergantung menyentuh tanah. “Janggal sekali. Seperti tidak wajar kematiannya,” ungkapnya dengan nada cemas.
Kejadian ini menimbulkan rasa penasaran dan kekhawatiran di kalangan warga sekitar. Banyak yang merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan situasi tersebut. Masyarakat berharap agar pihak kepolisian dapat segera menyelesaikan penyelidikan dan memberikan kejelasan mengenai penyebab kematian Jalaluddin. Keluarga, terutama kerabat dekat, sangat menginginkan keadilan dan kepastian atas kejadian tragis ini.
Sebagai langkah awal, polisi telah meminta keterangan dari beberapa saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian. Penyelidikan ini diharapkan dapat mengungkap fakta-fakta penting yang dapat menjelaskan kematian Jalaluddin. Jika terbukti bahwa ada tindakan kriminal di balik kematiannya, diharapkan pelaku dapat segera ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Keluarga dan masyarakat setempat masih menunggu hasil penyelidikan dengan harapan agar keadilan dapat ditegakkan. Kejadian semacam ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat untuk selalu waspada dan lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.